Jalan lintas Padang-Solok tepatnya di Sitinjau Lauik
kembali akan mengalami buka tutup sampai akhir tahun ini. Pasalnya, pengerjaan
tahap akhir jalan tersebut kembali dilaksanakan bulan ini. Begitu disampaikan
Kepala Dinas Prasarana Jalan, Tata Ruang dan Pemukiman (Prasjal Tarkim)
Sumatera Barat, Suprapto.
“Pengerjaan tahap akhir jalan itu kita mulai lagi. Jadi akan ada sistem buka tutup selama pengerjaan,” katanya kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (3/4). Dia mengatakan, setelah proses tahap akhir ini, pengerjaan jalan tersebut selesai secara keseluruhan.
Suprapto mengatakan pengerjaan tahap akhir dimulai awal bulan mendatang. Namun proses pelelangan sudah selesai dan pengerjaan siap dilanjutkan kembali. “Saya kira mungkin bisa lebih cepat. Pertengan bulan ini sudah bisa mulai pengerjaan fisiknya,” katanya.
Pengerjaan tahap akhir ini lanjutnya, hanya finishing untuk penguatan jalan tersebut. Apalagi jalan Lintas Padang-Solok terutama di kawasan Sitinjau Lauik dimanfaatkan untuk mobilitas penguatan pelabuhan Teluk Bayur.
“Tidak banyak lagi. Tahap akhir ini hanya memperbaiki yang kurang. Finishing saja, hanya sekitar 3 kilometer,” sebutnya. Dia memperkirakan pengerjaannya selesai pada November mendatang.
Karena pengerjaan tersebut, dia meminta masyarakat dapat memahami, sampai selesainya pengerjaan jalan itu. “Kita harapkan setelah selesai semua, arus yang melewati Padang-Solok menjadi lancar. Ini kan tujuannya untuk kemudahan masyarakat juga,” sebutnya.
Untuk proses pengerjaan tahap akhir tersebut, pemerintah menganggarkan Rp22 miliar. Sejak mulai pembangunan pada 2011 lalu, total pengerjaan jalan lintas Padang- Solok di Sitinjau Lauik menghabiskan Rp120 miliar.
Jalur Padang-Solok Kelok Panorama Satu Sitinjau Lauik macet parah akibat tiga truk bermuatan berat mogok di tikungan tajam tersebut. Jalan hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda empat dan sepeda motor dengan sistem buka tutup, sejak Selasa siang.
Kendaraan lain yang bermuatan berat memilih untuk bertahan di jalan ketimbang melanjutkan perjalanan, karena besarnya resiko yang harus ditempuh. Banyaknya kendaraan yang behenti semakin memperparah kemacetan baik dari arah Padang menuju Solok maupun sebaliknya.
Petugas dari unit Lantas Polsek Lubuk Kilangan dibantu oleh pemuda dan masyarakat tak mampu berbuat banyak selain membantu arus lalu lintas sambil menunggu perbaikan mobil mogok tersebut.
Kejadian berawal dari truk Nissan dengan nomor polisi B 9436 SK bermuatan sekitar 25 ton semen dari Padang tujuan Jambi rusak di tengah-tengah tikungan dan tidak mampu menaiki tanjakan tajam tersebut sekitar pukul 13.00 WIB Selasa (2/04).
Sekitar pukul 03.00 WIB Rabu dini hari datang lagi truk Hino dengan nopol BH 8127 YU bermuatan papan triplek dari Jambi tujuan Padang. Truk yang dikemudikan oleh Parjono ini ikut tersangkut karena bagian belakang mobil Nissan yang rusak sejak Selasa siang itu menyangkut di bak truk Hino tersebut.
Kemacetan diperparah dengan mogoknya satu truk lagi dari arah Padang yang memaksa naik, tapi malang sampai di tikungan dan tanjakan tajam truk ini ikut mogok. Akibat hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir ini menyebabkan kondisi jalan menjadi licin sehingga sulit dilewati.
“Pengerjaan tahap akhir jalan itu kita mulai lagi. Jadi akan ada sistem buka tutup selama pengerjaan,” katanya kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (3/4). Dia mengatakan, setelah proses tahap akhir ini, pengerjaan jalan tersebut selesai secara keseluruhan.
Suprapto mengatakan pengerjaan tahap akhir dimulai awal bulan mendatang. Namun proses pelelangan sudah selesai dan pengerjaan siap dilanjutkan kembali. “Saya kira mungkin bisa lebih cepat. Pertengan bulan ini sudah bisa mulai pengerjaan fisiknya,” katanya.
Pengerjaan tahap akhir ini lanjutnya, hanya finishing untuk penguatan jalan tersebut. Apalagi jalan Lintas Padang-Solok terutama di kawasan Sitinjau Lauik dimanfaatkan untuk mobilitas penguatan pelabuhan Teluk Bayur.
“Tidak banyak lagi. Tahap akhir ini hanya memperbaiki yang kurang. Finishing saja, hanya sekitar 3 kilometer,” sebutnya. Dia memperkirakan pengerjaannya selesai pada November mendatang.
Karena pengerjaan tersebut, dia meminta masyarakat dapat memahami, sampai selesainya pengerjaan jalan itu. “Kita harapkan setelah selesai semua, arus yang melewati Padang-Solok menjadi lancar. Ini kan tujuannya untuk kemudahan masyarakat juga,” sebutnya.
Untuk proses pengerjaan tahap akhir tersebut, pemerintah menganggarkan Rp22 miliar. Sejak mulai pembangunan pada 2011 lalu, total pengerjaan jalan lintas Padang- Solok di Sitinjau Lauik menghabiskan Rp120 miliar.
Jalur Padang-Solok Kelok Panorama Satu Sitinjau Lauik macet parah akibat tiga truk bermuatan berat mogok di tikungan tajam tersebut. Jalan hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda empat dan sepeda motor dengan sistem buka tutup, sejak Selasa siang.
Kendaraan lain yang bermuatan berat memilih untuk bertahan di jalan ketimbang melanjutkan perjalanan, karena besarnya resiko yang harus ditempuh. Banyaknya kendaraan yang behenti semakin memperparah kemacetan baik dari arah Padang menuju Solok maupun sebaliknya.
Petugas dari unit Lantas Polsek Lubuk Kilangan dibantu oleh pemuda dan masyarakat tak mampu berbuat banyak selain membantu arus lalu lintas sambil menunggu perbaikan mobil mogok tersebut.
Kejadian berawal dari truk Nissan dengan nomor polisi B 9436 SK bermuatan sekitar 25 ton semen dari Padang tujuan Jambi rusak di tengah-tengah tikungan dan tidak mampu menaiki tanjakan tajam tersebut sekitar pukul 13.00 WIB Selasa (2/04).
Sekitar pukul 03.00 WIB Rabu dini hari datang lagi truk Hino dengan nopol BH 8127 YU bermuatan papan triplek dari Jambi tujuan Padang. Truk yang dikemudikan oleh Parjono ini ikut tersangkut karena bagian belakang mobil Nissan yang rusak sejak Selasa siang itu menyangkut di bak truk Hino tersebut.
Kemacetan diperparah dengan mogoknya satu truk lagi dari arah Padang yang memaksa naik, tapi malang sampai di tikungan dan tanjakan tajam truk ini ikut mogok. Akibat hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir ini menyebabkan kondisi jalan menjadi licin sehingga sulit dilewati.
src / haluan