Mandala Airlines berencana menutup rute penerbangan Padang-Singapura dan sebaliknya mulai 8 April nanti.
Seperti berita yang dirilis oleh Indo-Aviation, Mandala Airlines berencana menutup rute penerbangan Padang-Singapura dan sebaliknya mulai 8 April nanti. Mandala beralasan rendahnya tingkat okupansi penumpang yang menjadi penyebab penutupan rute yang baru dibuka 1 Desember 2012 lalu.
Menurut Direktur Komersial Mandala Airlines Brata Rafly, sebagai maskapai yang sedang tumbuh Mandala harus cermat dan memilih rute yang benar-benar menjanjikan.
Brata Rafly menambahkan, pihaknya telah mencoba berbagai upaya agar rute ini tetap bertahan termasuk melakukan promosi yang intensif, namun tetap saja belum berhasil meningkatkan jumlah penumpang.
Ke depan, jika pasar telah siap Mandala akan kembali mencoba membuka rute tersebut yang dapat ditempuh dengan waktu penerbangan selama 50 menit dari Padang.
Sementara itu Asosiasi Biro Perjalanan Indonesia (Asita) menyayangkan rencana Mandala Airlines menutup pelayanan penerbangan rute Padang-Singapura mulai pertengahan April 2013 dengan alasan rendahnya tingkat keterisian pesawat.
Dikutip dari Ciputranews, Sangat disayangkan bila rute internasional itu ditutup tanpa terlebuih dahulu mencoba bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam bentuk promosi dan subsidi, kata Ketua Umum Asita Pusat Asnawi Bahar di Padang, Rabu.
Rute penerbangan Padang-Singapura pertama kali beroperasi pada 1 Desember 2012 dari Bandara Internasional Minangkabau menuju Bandara Internasional Changi Singapura .
Asnawi menilai, selama ini rute Padang-Singapura telah memberi dampak positif bagi perkembangan pariwisata di daerah ini.
Tidak hanya itu, dengan adanya jalur tersebut setidaknya Padang telah masuk dalam peta penerbangan internasional di seluruh dunia karena terdapat salah satu alternatif dari Negari Singa menuju ibukota Sumatera Barat.
Jika rute tersebut ditutup, katanya, akan mempermalukan Sumbar karena berarti daerah ini tidak diminati oleh wisatawan sebagai salah satu tujuan kunjungan, kata dia.
Ia menawarkan ada tiga pilihan yang dapat dilakukan agar rute itu tetap dapat dipertahankan yaitu pemerintah provinsi serta kabupaten dan kota memberikan subsidi dari APBD masing-masing menutupi biaya operasional maskapai.
Atas dasar itu , pemerintah kabupaten dan kota serta provinsi akan mendapatkan kompensasi berupa promosi wisata pada maskapai tersebut melalui majalah dan sarana lainnya yang ada.
Subsidi ini dapat dilakukan dengan alokasi dana promosi pariwisata dan akan dihentikan jika keterisian penumpang telah memadai, kata dia.
Kemudian, jika memang saat ini dirasa jumlah penumpang masih minim, tidak harus ditutup secara total, tapi dapat dioperasikan menjadi tiga kali satu minggu.
Lalu, dapat juga menjadi alternatif, rute dimodifikasi menjadi Padang-Pekanbaru-Singapura sehingga tingkat keterisian penumpang tetap terjamin.
Pemprov Sudah Prediksi Sejak Awal
Gubernur Irwan Prayitno, mengatakan, pihaknya sebelumnya telah menyadari hal itu sejak Mandala mulai melakukan penerbangan perdananya.
Pemprov Sudah Prediksi Sejak Awal
Gubernur Irwan Prayitno, mengatakan, pihaknya sebelumnya telah menyadari hal itu sejak Mandala mulai melakukan penerbangan perdananya.
Kendati demikian, pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya promosi, agar rute Padang-Singapura yang ditempuh Mandala bisa bernilai ekonomis dari sisi bisnis penerbangan.
Bahkan, pemprov telah memasang berbagai baliho stiker pada taksi-taksi di Singapura, tentang objek wisata di Sumbar.
Selain itu, juga melakukan pembicaraan dengan pihak bandara Changi, Singapura yang dilakukan selama satu bulan penuh.
Selain itu, juga melakukan pembicaraan dengan pihak bandara Changi, Singapura yang dilakukan selama satu bulan penuh.
Namun, upaya itu ternyata bbelum membuahkan hasil maksimal, sehingga penumpang yang ramai justru dari Padang ke Singapura, penerbangan sebaliknya ternyata belum ramai penumpang. “Sejak awal kita sudah menduga hal ini.
Makanya Garuda hingga masih pikir-pikir untuk menempuh rute tersebut,” kata Irwan pada wartawan di sela-sela pelantikkan Kepala kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPW BI) Wilayah VIII, Padang, Kamis (28/3), dikutip dari Harian Singgalang.