Cuaca buruk melanda Sumatera Barat. Puluhan rumah rusak
dan pohon-pohon bertumbangan. Daerah yang terkena bencana di antaranya Tanah
Datar, Padang dan Agam.
Cuaca buruk berupa hujan yang disertai angin badai dan puting beliung melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat sepanjang Sabtu dan Minggu (6-7/4/2013) sehingga menyebabkan puluhan rumah rusak dan pohon-pohon bertumbangan.
Di Kabupaten Tanah Datar, enam kecamatan yang terkena angin kencang dan angin puting beliung, sedangkan di Kabupaten Agam, tujuh kecamatan. Sejumlah pohon juga bertumbangan di beberapa ruas jalan raya dan permukiman penduduk di Kota Padang.
Angin puting beliung yang melanda wilayah Kabupaten Tanah Datar Sabtu malam hingga Minggu dinihari memporakporandakan sejumlah bangunan rumah warga dan akses ruas jalan raya yang tertutup akibat pohon tumbang.
Kawasan pemukiman yang merasakan ganasnya tiupan angin kencang itu meliputi enam wilayah kecamataan dan mengalami bahaya bencana berupa pohon tumbang menimpa rumah penduduk dan akses ruas jalan raya yang putus total.
Di wilayah Kecamatan X Koto Tanah Datar terdapat dua bangunan warga yang atapnya diterbangkan angin kencang. Masing-masing bangunan rumah kediaman Ema (42) yang tinggal bersama suaminya Sidi Sinaro dan anak-anaknya di Jorong Gantiang Nagari Singgalang.
Rumah Ema pada malam naas itu atap dan rangkanya diterbangkan sejauh delapan meter ke arah persawahan. Ema dan suami berserta putra dan putrinya kedinginan hingga pagi hari, karena rumah mereka bagian atapnya telah terbongkar.
“Kami tak menyangka sama sekali tiupan angin sekencang itu, sehingga atap rumah beserta rangkanya telah pindah ke tengah sawah,” kata Ema kepada Haluan di Jorong Gantiang Singgalang kemarin sore.
Masih di Jorong Gantiang Singgalang, Sidi Sampono beserta istrinya Saliyan, juga merasa ketakutan. Karena atap rumahnya terbang sejauh 15 meter ke arah belakang rumah. Hingga pagi hujan membasahi semua isi rumah yang dihuni tujuah anggota keluarga itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar Altri Suandi setelah mendapat informasi, langsung menurunkan relawan SAR dan personil BPBD untuk membantu membersihkan bangunan warga yang ditimpa pohon tumbang dan terkena sapuan angin putting beliung.
Hingga sore kemarin anggota relawan SAR yang dipimpin langsung kepala BPBD Altri Suandi telah melakukan pembersihan material pohon tumbang yang menimpa rumah warga di Kecamatan Pariangan dan Lima Kaum.
Di wilayah Kecamatan Pariangan terdapat sebanyak tiga titik bencana pohon tumbang, di antaranya dua buah rumah masing-masing milik Masri dan Misriati di Jorong Sikaladi dan sebuah rumah yang mengalami rusak akibat tertimpa pohon di Jorong Simabur milik Ita di depan bangunan SMU Pariangan.
Dua titik bencana pohon tumbang di wilayah Kecamatan Salimpaung terjadi di Jorong Gunuang Nagari Tabek Patah milik Almudasir yang mengalami kerusakan yang cukup parah bada bagian atap diterbangkan angina kencang dan akses jalan raya yang tertutup total di Padang Jaya.
Akses ruas jalan raya dari Kecamatan Lintau Buo Utara menuju Batusangkar, tepatnya di kelok Puncak Pato, pohon tumbang akibat angin kencang menutup ruas jalan, setelah dua jam dibersihkan warga secara goro, akses jalan yang tertutup dapat dibuka kembali.
Bangunan rumah milik Syamsidar di Jorong Kubu nan IV Nagari Batipuah Baruah, juga menjadi porakporanda ditimpa pohon tumbang, bagian atap rumah menjadi hancur dihantam pohon.
Sementara di wilayah Nagari Lima Kaum Kecamatan Lima Kaum, sebanyak tiga buah rumah, masing-masing milik Nursima di Jorong Kubu Rajo dihantam pohon malinjo yang rebah ditiup angin kencang.
Di Jorong Dusun Tuo Lima Kaum, bangunan rumah milik Zainal mengalami nasib yang sama, pohon tumbang yang diterjang angin kencang menimba bangunan rumah yang dihuni keluarga Zainal dan delapan titik kejadian pohon tumbang lainnya telah menghambat akses ruas jalan di Lima Kaum, semuanya berhasil dibersihkan dari Sabtu malam hingga Minggu sore kemarin oleh anggota BPBD bersama relawan SAR dengan peralatan sinso.
Di Kota Padang, tepatnya di Kelurahan Seberang Padang, Kecamatan Padang Selatan, satu unit rumah warga rusak berat akibat ditimpa pohon, Minggu (7/4). Untung saja tidak ada korban jiwa ataupun korban luka-luka dalam musbah ini. Warga dibantu petugas BPBD Padang bekerja sama membersihkan pohon yang tumbang dan memperbaiki rumah warga yang tertimpa pohon tersebut.
24 Rumah Rusak di Agam
Cuaca buruk di Agam diperkirakan telah merusak 43 rumah warga. Kepala BPBD Kabupetan Agam Bambang Warsito Minggu (7/4) di Lubuk Basung mengatakan, saat ini BPBD Agam telah mengerahkan 30 orang anggota untuk mendata berapa kerugian yang ditimbulkan cuaca buruk selama dua hari belakangan.
Ia menjelaskan, berdasarkan data sementara yang didapat dari lapangan, cuaca buruk berupa hujan lebat disertai angin kencang menimbulkan kerugian pada ada tujuh Kecamatan di Agam. Yaitu Kemacatan Lubuk Basung, Kecamatan Tanjung Raya, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kemacatan Pelembayan, Kecamatan Matur, Kecamatan Tilatang Kamang dan Kecamatan Kamang Magek.
“Kita masih menghimpun data di lapangan. Namun berdasarkan data sementara sekitar 24 rumah rusak, lima di antaranya rusak berat, sementara sisanya 19 rumah rusak ringan. Jumlah ini berasal dari tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Lubuk Basung, Kecamatan Tanjung Raya, Kecamatan Tanjung Mutiara. Sementara data kerusakan pada empat kecamatan lain belum bisa dipastikan,” jelasnya Bambang.
Dikatakannya, petugas kesulitan mendata dan membantu kebutuhan masyarakat dengan cepat karena kurangnya jumlah personil. Selain itu, jarak antara setiap kecamatan sangat jauh. “Walaupun kita memiliki porsonil yang terbatas, namun BPBD Agam akan bekerja optimal di lapangan,” ungkapnya.
Kerusakan rumah sebagian besar akibat tertimpa pohon yang ditiup angin kencang. Sementara banjir terjadi pada beberapa nagari di Kecamatan Tanjung Raya dan Kecamatan Tanjung Mutiara sudah mulai surut dan tidak merusak rumah masyarakat.
“Kami mengimbau masyarakat agar selalu waspada dengan segala kemungkinan yang bisa terjadi. Sebab, cuaca bisa berubah dengan cepat. Hingga saat ini kami belum menerima laporan adanya korban jiwa,” jelasnya.
Cuaca buruk berupa hujan yang disertai angin badai dan puting beliung melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat sepanjang Sabtu dan Minggu (6-7/4/2013) sehingga menyebabkan puluhan rumah rusak dan pohon-pohon bertumbangan.
Di Kabupaten Tanah Datar, enam kecamatan yang terkena angin kencang dan angin puting beliung, sedangkan di Kabupaten Agam, tujuh kecamatan. Sejumlah pohon juga bertumbangan di beberapa ruas jalan raya dan permukiman penduduk di Kota Padang.
Angin puting beliung yang melanda wilayah Kabupaten Tanah Datar Sabtu malam hingga Minggu dinihari memporakporandakan sejumlah bangunan rumah warga dan akses ruas jalan raya yang tertutup akibat pohon tumbang.
Kawasan pemukiman yang merasakan ganasnya tiupan angin kencang itu meliputi enam wilayah kecamataan dan mengalami bahaya bencana berupa pohon tumbang menimpa rumah penduduk dan akses ruas jalan raya yang putus total.
Di wilayah Kecamatan X Koto Tanah Datar terdapat dua bangunan warga yang atapnya diterbangkan angin kencang. Masing-masing bangunan rumah kediaman Ema (42) yang tinggal bersama suaminya Sidi Sinaro dan anak-anaknya di Jorong Gantiang Nagari Singgalang.
Rumah Ema pada malam naas itu atap dan rangkanya diterbangkan sejauh delapan meter ke arah persawahan. Ema dan suami berserta putra dan putrinya kedinginan hingga pagi hari, karena rumah mereka bagian atapnya telah terbongkar.
“Kami tak menyangka sama sekali tiupan angin sekencang itu, sehingga atap rumah beserta rangkanya telah pindah ke tengah sawah,” kata Ema kepada Haluan di Jorong Gantiang Singgalang kemarin sore.
Masih di Jorong Gantiang Singgalang, Sidi Sampono beserta istrinya Saliyan, juga merasa ketakutan. Karena atap rumahnya terbang sejauh 15 meter ke arah belakang rumah. Hingga pagi hujan membasahi semua isi rumah yang dihuni tujuah anggota keluarga itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar Altri Suandi setelah mendapat informasi, langsung menurunkan relawan SAR dan personil BPBD untuk membantu membersihkan bangunan warga yang ditimpa pohon tumbang dan terkena sapuan angin putting beliung.
Hingga sore kemarin anggota relawan SAR yang dipimpin langsung kepala BPBD Altri Suandi telah melakukan pembersihan material pohon tumbang yang menimpa rumah warga di Kecamatan Pariangan dan Lima Kaum.
Di wilayah Kecamatan Pariangan terdapat sebanyak tiga titik bencana pohon tumbang, di antaranya dua buah rumah masing-masing milik Masri dan Misriati di Jorong Sikaladi dan sebuah rumah yang mengalami rusak akibat tertimpa pohon di Jorong Simabur milik Ita di depan bangunan SMU Pariangan.
Dua titik bencana pohon tumbang di wilayah Kecamatan Salimpaung terjadi di Jorong Gunuang Nagari Tabek Patah milik Almudasir yang mengalami kerusakan yang cukup parah bada bagian atap diterbangkan angina kencang dan akses jalan raya yang tertutup total di Padang Jaya.
Akses ruas jalan raya dari Kecamatan Lintau Buo Utara menuju Batusangkar, tepatnya di kelok Puncak Pato, pohon tumbang akibat angin kencang menutup ruas jalan, setelah dua jam dibersihkan warga secara goro, akses jalan yang tertutup dapat dibuka kembali.
Bangunan rumah milik Syamsidar di Jorong Kubu nan IV Nagari Batipuah Baruah, juga menjadi porakporanda ditimpa pohon tumbang, bagian atap rumah menjadi hancur dihantam pohon.
Sementara di wilayah Nagari Lima Kaum Kecamatan Lima Kaum, sebanyak tiga buah rumah, masing-masing milik Nursima di Jorong Kubu Rajo dihantam pohon malinjo yang rebah ditiup angin kencang.
Di Jorong Dusun Tuo Lima Kaum, bangunan rumah milik Zainal mengalami nasib yang sama, pohon tumbang yang diterjang angin kencang menimba bangunan rumah yang dihuni keluarga Zainal dan delapan titik kejadian pohon tumbang lainnya telah menghambat akses ruas jalan di Lima Kaum, semuanya berhasil dibersihkan dari Sabtu malam hingga Minggu sore kemarin oleh anggota BPBD bersama relawan SAR dengan peralatan sinso.
Di Kota Padang, tepatnya di Kelurahan Seberang Padang, Kecamatan Padang Selatan, satu unit rumah warga rusak berat akibat ditimpa pohon, Minggu (7/4). Untung saja tidak ada korban jiwa ataupun korban luka-luka dalam musbah ini. Warga dibantu petugas BPBD Padang bekerja sama membersihkan pohon yang tumbang dan memperbaiki rumah warga yang tertimpa pohon tersebut.
24 Rumah Rusak di Agam
Cuaca buruk di Agam diperkirakan telah merusak 43 rumah warga. Kepala BPBD Kabupetan Agam Bambang Warsito Minggu (7/4) di Lubuk Basung mengatakan, saat ini BPBD Agam telah mengerahkan 30 orang anggota untuk mendata berapa kerugian yang ditimbulkan cuaca buruk selama dua hari belakangan.
Ia menjelaskan, berdasarkan data sementara yang didapat dari lapangan, cuaca buruk berupa hujan lebat disertai angin kencang menimbulkan kerugian pada ada tujuh Kecamatan di Agam. Yaitu Kemacatan Lubuk Basung, Kecamatan Tanjung Raya, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kemacatan Pelembayan, Kecamatan Matur, Kecamatan Tilatang Kamang dan Kecamatan Kamang Magek.
“Kita masih menghimpun data di lapangan. Namun berdasarkan data sementara sekitar 24 rumah rusak, lima di antaranya rusak berat, sementara sisanya 19 rumah rusak ringan. Jumlah ini berasal dari tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Lubuk Basung, Kecamatan Tanjung Raya, Kecamatan Tanjung Mutiara. Sementara data kerusakan pada empat kecamatan lain belum bisa dipastikan,” jelasnya Bambang.
Dikatakannya, petugas kesulitan mendata dan membantu kebutuhan masyarakat dengan cepat karena kurangnya jumlah personil. Selain itu, jarak antara setiap kecamatan sangat jauh. “Walaupun kita memiliki porsonil yang terbatas, namun BPBD Agam akan bekerja optimal di lapangan,” ungkapnya.
Kerusakan rumah sebagian besar akibat tertimpa pohon yang ditiup angin kencang. Sementara banjir terjadi pada beberapa nagari di Kecamatan Tanjung Raya dan Kecamatan Tanjung Mutiara sudah mulai surut dan tidak merusak rumah masyarakat.
“Kami mengimbau masyarakat agar selalu waspada dengan segala kemungkinan yang bisa terjadi. Sebab, cuaca bisa berubah dengan cepat. Hingga saat ini kami belum menerima laporan adanya korban jiwa,” jelasnya.
Sementara itu Fatimah Wira Husnatul Putri, warga
Kecamatan Lubuk Basung Nagari Sungai Jariang terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit
Umum (RSU) Lubuk Basung karena tertimpa pohon jengkol saat melintas pada salah
satu jalan di Lubuk Basung ketika cuaca buruk Sabtu (6/4) sekitar pukul 16.30
WIB.
Akibat peristiwa ini Fatimah Wira Husnatul Putri mengalami luka benturan pada bagian kepala bagian belakang dan harus dirawat secara intensif di rumah sakit.
Akibat peristiwa ini Fatimah Wira Husnatul Putri mengalami luka benturan pada bagian kepala bagian belakang dan harus dirawat secara intensif di rumah sakit.
src / haluan