Bukittinggi satu
kota tujuan wisata di Sumatera Barat terkesan tak lagi nyaman dikunjungi
wisatawan karena kondisinya yang kian semrawut akibat dipenuhi pedagang dadakan
di objek wisata, pinggir jalan dijadikan tempat parkir dan berjualan.
Dilaporkan di Bukittinggi bahwa semrawutnya kota juga terlihat pada salah satu objek wisata taman kota itu yakni Jam Gadang karena lokasi itu menjadi tempat berjualan pedagang kaki lima meskipun hanya dadakan.
Kondisi kota diperparah dengan dijadikannya pinggir jalan sebagai tempat parkir kendaraan roda empat sehingga mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Khususnya di depan pasar Banto, pinggir jalan dibiarkan leluasa ditempati pedagang kaki lima (PKL) untuk berjualan.
Di taman Jam Gadang para pedagang dadakan kebanyakan berjualan pada siang hari terkesan leluasa menempatinya, setidaknya aparat pemerintah yakni Satpol PP terkesan tidak berdaya menertibkan mereka.
Kondisi itu menciptakan suasana tidak nyaman lagi bagi wisatawan yang pada umumnya merupakan wisatawan dari dalam dan luar Sumatera Barat yang berkunjung ke kota itu.
"Kota Bukittinggi kini benar-benar sudah semrawut dan tak nyaman lagi untuk dikunjungi. Pinggir jalan di pasar Banto terkesan sudah menjadi pasar," kata Ahmad Bukori, salah seorang wisatawan, Sabtu 27 April 2013.
Pinggir jalan dibiarkan ditempati pedagang berjualan, kata dia, telah menyulitkan pengendara roda empat untuk melewati jalur tersebut karena jalan jadi sempit.
Pengunjung lainnya dari Padang, Doni menilai, Bukittinggi ibarat kota yang tidak memiliki aturan lagi yakni pinggir jalan dijadikan tempat berjualan, serta parkir kendaraan roda dua dan empat.
"Kota ini terkesan tidak punya aturan, yakni orang leluasa untuk berbuat apa saja sementara petugas terkait yaitu Satpol PP dan Dinas Perhubungan tak berdaya menertibkannya," kata dia.
Ia berharap, agar petugas terkait dapat menertibkan pedagang yang berjualan di kawasan taman dan objek wisata serta parkir di pinggir jalan sehingga nyaman dikunjungi wisatawan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bukittinggi Syafnir sebelumnya menyebutkan, pihaknya telah mengupayakan fasilitas umum tersebut bersih dari pedagang dengan menggelar razia setiap hari.
"Razia yang dilakukan meliputi penertiban di trotoar, objek wisata taman jam gadang, pinggir jalan yang dijadikan sebagai tempat berjualan seperti yang terjadi di kawasan Pasar Banto," kata dia.
Bukittinggi, selain kota tujuan wisata juga menjadi tempat persinggahan bagi wisatawan setelah melakukan kunjungan ke sejumlah objek wisata seperti Danau Singkarak, Danau Maninjau, dan sejumlah objek wisata lain di Kota Payakumbuh, Kota Padangpanjang, serta Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.