Minimnya tenaga kependidikan (guru) hingga
kini masih terjadi di Kabupaten Solok Selatan provinsi Sumatera Barat. Terutama
guru Sekolah Dasar (SD). Saat ini, daerah ujung selatan Sumbar itu, kekurangan
sedikitnya 218 guru SD. Kekurangan itu tersebar di seluruh kecamatan.
Rencananya, pada penerimaan CPNS 2013 tahun
ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Solok Selatan akan mengajukan permohonan
formasi CPNS Solok Selatan untuk mengisi kekosongan tersebut. Memang
formasinya belum kita ajukan. Masih menunggu kepastian penerimaan CPNS tahun
ini,” terang Kadis Pendidikan Solsel, Fidel Efendi, beberapa waktu lalu.
Catatan Dinas Pendidikan, di Solsel terdapat
139 unit SD Negeri dan 4 unit SD swasta. Jumlah guru SD saat ini sebanyak
2.041 orang dan jumlah murid sebanyak 21.625 orang.
Kekurangan guru SD paling banyak terjadi di
Kecamatan Sangir Batang Hari (SBH) yakni 71 orang. Kecamatan ini, termasuk
kawasan yang terletak paling jauh dari ibu kota pemerintahan Padangaro. Bila
dari pusat pemerintahan kecamatan SBH di Abai, maka harus menempuh 38,6
kilometer menuju Padangaro. Itu pun dengan kondisi jalan yang kurang mulus.
Rentang kendali kecamatan ini juga luas. Sebagiannya kawasan terletak di daerah
aliran sungai Batanghari, antara lain Lubuk Ulang-aling Selatan, Lubuk
Ulang-aling Induk, dan Lubuk Ulang-aling Tangah. Nyaris tak ada akses jalan
darat yang layak untuk menjangkau masyarakat di tiga nagari tersebut. Sebagai
sarana penghubung antar kampung di tiga nagari itu, warga di sana menggunakan
transportasi air, atau biasa dikenal timpek.
Tiga kawasan ini masuk dalam kategori daerah
sulit atau terisolir. Sehingga, bagi guru yang berkenan untuk mengabdi di sana,
pemerintah menyediakan tunjangan khusus. Antara lain tunjangan daerah (tunda)
sebesar Rp1,5 juta, dan tunjangan propinsi Rp1 juta per bulan. Meski tunjangan
yang ditawarkan adalah nominal yang cukup besar, namun tidak serta merta
membuat para angkatan kerja khususnya calon guru mengangguk untuk di tempatkan
di sana.
Selain daerah jangkauannya sulit, minimnya
guru SD malah juga terjadi di daerah ibukota pemerintahan, atau kecamatan
Sangir. Di sini, kekosongan guru SD mencapai 45 orang. Begitupula di kawasan
Sungaipagu dan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), masing-masing kekurangan 15
orang dan 25 orang. Sedangkan di Kecamatan Sangirjujuan kekurangan guru
mencapai 30 orang, dan kecamatan Sangir Balai Janggo kekurangan sebanyak 21
orang. Sementara itu, di Kecamatan Pauhduo, hanya kekurangan sebanyak 11 orang.
Fidel menambahkan, bila penerimaan CPNS
dibuka dan formasi yang diajukan Dinas Pendidikan ke BKD belum dikabulkan
seluruhnya, maka kekosongan guru SD rencananya akan diisi oleh para pegawai
honorer K1 yang bertugas di Disdik. Nanti kekosongan itu akan disiasati
dengan cara menempatkan pegawai honorer K1 di Disdik untuk ditempatkan di
sekolah-sekolah yang mengalami kekurangan guru,” tuturnya. [Padang Ekspres]