PIFFval 2014 yang telah dimulai
dari tanggal 05 Mei sampai dengan 10 Mei 2014 akhirnya ditutup manis dengan
puncak acara di Taman Budaya Sumatera Barat pada tanggal 15 Mei 2014. Acara
yang digagas sebagai event untuk apresiasi kreativitas ini memang berjalan
dengan sukses. Terbukti dari kehadiran beberapa komunitas pada saat kegiatan
diskusi pada tanggal 10 Mei 2014 lalu. Pada Tanggal 15 Mei dalam puncak acara
PIFFval 2014 karya sineas Sumatera Barat dari perlbagai komunitas akan diputar
sehari penuh.
Hafiz Husni sebagai salah satu
inisiator dan Komite Penyelenggara mengatakan “Kami sengaja memberikan proporsi
dalam memutar karya dari sineas Sumatera Barat sebagai bentuk apresiasi kepada
kreativitas dan eksistensi insan kreatif. Harapan untuk ke depan mereka bisa
saling bersinergi untuk menghasilkan sebuah karya yang bisa dikenang sepanjang
masa.”
Memang kehadiran sebuah festival
film bukan sekedar ajang eksibisi sebuah karya tetapi juga sebagai sarana
beberapa stakeholder untuk bisa membangun jaringan. PIFFval yang memang
dirancang sebagai event tahunan memiliki harapan akan terus tumbuh dan
berkembang dan bisa didukung oleh semua kalangan. PIFFVal juga akan memberikan
dampak penting dengan mengadakan kegiatan workshop atau seminar tentang
perfilman.
Donny Eros dalam makalah yang
disampaikan dalam diskusi tanggal 10 mei menyatakan bahwa: “Konsep dasar
PIFFval adalah Festival tahunan yang mempunyai banyak event dan program. Yang
paling utama tentu saja penayangan film-film terbaik dari lokal, Indonesia dan
manca negara dengan tema besar keluarga dan permasalahannya. Tema ini dipilih
karena bagi masyarakat Padang (SumBar) yang berakar pada budaya Minangkabau,
membangun keluarga yang baik sama artinya dengan membangun masyarakat atau
bangsa yang baik. Mulai dari tradisi pendidikan di surau, Rumah Gadang, mamak
dan kemenakan, merantau, pulang kampung, memasak dan makan bersama, serta
sistem kekerabatan Materilinial yang unik dan yang lainnya adalah elemen-elemen
pembangun keluarga yang baik, akrab, hangat dan bersahaja. Namun demikian,
nilai-nilai dan elemen-elemen tersebut tentu juga ada hampir di suku bangsa dan
negara mana pun di dunia ini yang masih memiliki hubungan yang hangat antara
satu dengan lainnya.
Sedangkan David Darmadi dari
komunitas cinemama mengatakan PIFFval memang layak untuk didukung sebagai suatu
pergerakan yang berkelanjutan. Dan semoga hubungan baik dengan semua
stakeholder bisa membuatnya bertumbuh menjadi sebuah event international yang
semakin baik dari tahun ke tahun.
Pada Acara Puncak akan diputar
sebanyak 14 judul film karya Sineas Sumbar dan Nasional. Ada satu jenis film
omnibus yang akan ditonton yaitu 3sum. 3 sum merupakan kumpulan dari beberapa
cerita dalam satu film, istimewanya terdiri dari 3 cerita dengan 3 genre yang
berbeda dihasilkan oleh 3 orang sutradara. 3 sum terdiri dari film Insomnight
karya Andri Chung dan Witra Asliga, Rawa Kucing oleh Andri Chung, terakhir
Impromptu oleh William Chandra.
Sedangkan untuk malam akan
ditutup oleh karya Reka Wijaya “Hati ke Hati” dan kisah “Salisiah Adaik “
Ferdinand Almi.
PIFFval 2014 memang dieksekusi
dengan konsep memberikan proporsi untuk sineas lokal memperkenalkan karya
mereka, kemudian film pilihan sebagai tambahan referensi dalam berkarya
selanjutnya.
PIFFval 2014 terselenggara berkat
inisiatif dari padangkreatif.com dan bekerja sama dengan Europe on Screen 2014.
Terlaksana dengan baik berkat dukungan dari komunitas dan akademisi serta
beberapa pihak yang memang menginginkan kemajuan dunia kreatif di Padang.