Persiapan menghadapi arus mudik Lebaran terus dimatangkan. Selain menguji kelaikan angkutan Lebaran, Pemprov Sumbar mengebut perbaikan sejumlah ruas jalan untuk kenyamanan pemudik.
Salah satu ruas jalan yang menjadi langganan macet setiap musik mudik adalah jalur Padang-Bukittinggi. Hingga kini, belum ada solusi untuk mengurangi kemacetan di jalur tersebut karena belum tuntasnya jalur alternatif Sicincin-Malalak.
Karena itu, Komisi V DPR RI mendesak Pemprov Sumbar mencarikan solusi kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi di ruas jalan Padang-Bukittinggi. Saking padatnya, lama antrean bisa mencapai 10 jam.
“Ini harus diantisipasi agar kemacetan panjang tidak terus terjadi,” ujar Ketua Tim Kunker Komisi V DPR RI, Mulyadi kemarin (18/7).
Kendati pengerjaan jalur Sicincin-Malalak belum selesai, sebenarnya sudah dapat dimanfaatkan untuk mengurai kemacetan di Padang-Bukittingi. Mulyadi meyakini tahun ini pengerjaan jalan Sicincin-Malalak bisa tuntas, karena telah dianggarkan dalam APBN 2013 sebesar Rp 75 miliar.
Anggota Komisi V lainnya, Epyardi Asda mengatakan, kemacetan akut Padang-Bukittinggi ini harus menjadi perhatian pemda Sumbar dan pusat.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno yang ikut dalam rombongan Komisi V DPR itu, mengatakan akan membuka jalan Sicincin-Malalak untuk mengurai kemacetan lalu lintas di ruas Padang–Bukittinggi.
Namun, pemudik diimbau tetap mewaspadai potensi longsor di jalur alternatif itu jika cuaca buruk.
Untuk antisipasi longsor, kata Irwan, Pemprov Sumbar telah menyiapkan 104 alat berat di titik-titik rawan longsor. Saat ini proses pengiriman alat-alat berat tersebut telah didistribusikan ke lokasi rawan longsor.
Sedangkan jalan Sitinjau yang saat ini sedang dalam perbaikan tahap III, akan dihentikan pengerjaannya 10 hari jelang Lebaran. Jembatan Kelok 9 juga akan dibuka saat 10 hari sebelum Lebaran.
“Kepadatan arus kendaraan memang cukup tinggi ke Bukittinggi. Sementara tempat parkir kendaraan yang ada tak mampu menampung kendaraan yang lewat,” ujarnya.
Irwan mengimbau kantor pemerintahan di Kota Bukittinggi tetap membuka halamannya untuk parkir kendaraan pemudik yang berkunjung. “Kalau ditutup, maka kendaraan yang datang ke Bukittinggi tak bisa parkir. Ini justru akan menambah kemacetan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Sumbar Sumbar, Brigjen Pol Noer Ali juga tak menjamin mampu mengatasi kemacetan di ruas jalan Padang-Bukittinggi selama musim mudik. Namun, Kapolda memberi garansi keamanan pengendara melewati rute tersebut.
src/riaupos