NYARAI ON TRIP!
Senin pagi
sekitar 09.30 saya dan randa berangkat ke Kota Padang, untuk mengambil beberapa
perlengkapan untuk camping hari ini, setiba di Padang kami mencari teman yang
juga hoby berpetualang ilham namanya. Dan meminjam camping stove miliknya, dan setelah itu melanjutkan perjalan untuk
menyewa tenda di salah satu perlengkapan outdoor
di Kota Padang, adzan zuhur pun bergumam, setelah shalat zuhur saya dan randa
langsung bersiap untuk berangkat ke Posko Air Terjun Nyarai. Sebelum berangkat
saya menghubungi teman yang berada di Padang Panjang untuk bersiap pergi ke
Nyarai. Di tengah perjalanan hujan pun turun, batal pergi?! Gag mungkin.
Sekitar pukul
jam 2 siang akhir nya saya dan randa sampai di Posko, dan menunggu kedatangan
teman” yang dari Padang Panjang, saya coba menghubungi mereka ternyata di
Padang Panjang Hujan pun turun dengan lebat nya. Menunggu dan menunggu tak
sedikit pun niat untuk membatalkan peralan kali ini. Dan akhir nya rombongan
dari Padangpanjang pun sampai sekitar jam 5 sore.
Registrasi dan briefing sebelum berangkat dengan guide kami kali ini bernama bang rio. 17.30
sebenarnya terlalu sore untuk melakukan trekking ditambah dengan jalan yang
pasti licin akibat hujan dan air sungai yang naik karna debit air hujan yang
turun siang itu. Hanya tekad yang membuat kami tetap melanjutkan perjalanan ke
nyarai.
Di tengah
perjalanan gelap pun menyelimuti senter pun di hidup kan untuk menerangi
perjalanan kami. Ridho pun mulai ngomel sepanjang perjalan itu sebagai hiburan untuk kami
di sepanjang perjalanan, hingga setelah sampai di tepi sungai kami mencoba
untuk menyebrangi nya, air yang cukup deras setinggi paha pun kami lewati
secara perlahan, Alhamdulillah kami dapat menyebrang dengan selamat tapi tidak
untuk handphone milik habib. Di
tengah sungai hp yang di gunakan
untuk menjadi senter pun jatuh ke sungai dan untung masih bisa di selamatkan.
Perjalanan pun di lanjutkan dan saya mencoba memberikan stimulus kepada teman
yang lain bahwa air terjun Nyarai tinggal sedikit lagi. Sedikit mencoba
menakuti ridho yang mulai lelah saya menceritakan tentang kuburan panjang yang
ada di jalan sebelum kita memasuki lokasi air terjun nyarai dan itu berhasil
ridho yang awal nya berjalan di bagian belakang bersama saya lansung berjalan
di tengah-tengah rombongan.
Jam
menunjukkan 20.00 dan kami sampai di Air terjun Nyarai, hujan masih turun
walaupun tidak terlalu lebat. Tenda Pramuka yang disewa sebelumnya lansung kami dirikan, tapi masalah datang!
Tenda nya tidak memiliki alas! Padahal sebelum berangkat dari padang kami sudah
konfirmasi dengan pemilik perlengkapan outdoor tersebut dan dia bilang semua
sudah lengkap. Terpaksa mantel hujan yang kami bawa di jadikan alas untuk tenda
kami malam ini. Setelah tenda terpasang kokoh kami mulai camping dengan dingin
dan lupa membawa kopi sebagai teman malam ini.
Nasi bungkus yang
telah disiapkan pun kami makan bersama, dan di lanjutkan dengan senda gurau di
temani rokok dan air hangat kami habiskan malam. Serasa malam mulai larut saya
teringat akan Laptop yang di bawa Habib dari rumah nya (aneh memang teman yang
satu ini), tanpa basa basi Laptop pun kami hidupkan dan acara camping di
lanjutkan dengan menonton sebuah film terbaru. Nonton selesai dan waktunya
untuk tidur, ternyata candaan saya sebelumnya dengan ridho membuat dia merasa
melihat orang selain kami disana. Tapi lelah pun mengalahkan semuanya dan kami
istirahat malam itu.
Subuh pun
datang, habib dan gian sudah bangun dan tidak sabar untuk melihat air terjun
Nyarai yang membuat mereka penasaran selama perjalanan semalam, tapi sayang
pemandangan Air terjun yang indah itu sedikit di rusak oleh sampah pasca long weekend sebelumnya. Semua nya
bangun sekitar jam 08.00 kami mulai pesta mandi-mandinya di nyarai, beberapa
foto pun kami ambil untuk kenang-kenangan nantinya, karna air yang masih keruh guide kami tidak bisa memanah ikan untuk
sarapan pagi ini.
Lapar pun
mulai terasa setelah lama menghabiskan waktu di dalam air, semua bekal pun
sudah habis, dan kami putus kan untuk kembali ke posko dan menyudahi perjalanan
kali ini. Tidak ada omelan sedikit pun yang terlontar oleh teman-teman. Yang
ada hanya rasa takjub dan syukur atas ciptaan Tuhan ini. Dan ternyata masih ada
satu petualangan kami lagi yang di berikan oleh guide, melewati rute berbeda dari malam sebelumnya menyisir tepi
sungai dan melompati batu-batu sungai yang ukurannya sangat besar dan kami
sampai di tempat yang bernama Lubuak Ngungun, sebuah lubuk yang di apit dua
buah tebing setinggi 10 meter dan kedalaman air 7 meter. Guide memberikan izin untuk terjun langsung ke dalam lubuk dan saya
memulai lompatan pertama and the party goes
on!
Setelah itu
kami lanjutkan perjalanan dan sampai di posko sekitar pukul 11 siang. Dan satu
hal yang dapat kami pelajari dari perjalanan ini adalah dengan melakukan
pertualangan seperti ini kita kenal siapa kita dan siapa teman-teman kita.
@taweend