.
Home » » Menikmati Nyarai Dalam Bentuk Camping

Menikmati Nyarai Dalam Bentuk Camping

Ditulih Unknown pado hari Sabtu, 05 April 2014 | 08.47

NYARAI ON TRIP!

Padang Panjang, Minggu 31 Maret 2014, saya (wenda, @taweend), randa, dhani, gian, ridho, habib dan agung. Merencanakan untuk camping di air terjun nyarai. Bagi saya ini adalah pengalaman kedua untuk singgah ke surga yang satu ini, pada waktu sebelum 16 Februari saya telah trekking ke nyarai bersama bang dika (@d_pitopang), ranti (@ranti93) dan kak putri (@gue1808) namun belum cukup rasa nya jika hanya trekking, yap! Camping salah satu cara lain untuk menikmati keindahan air terjun yang satu ini.

Senin pagi sekitar 09.30 saya dan randa berangkat ke Kota Padang, untuk mengambil beberapa perlengkapan untuk camping hari ini, setiba di Padang kami mencari teman yang juga hoby berpetualang ilham namanya. Dan meminjam camping stove miliknya, dan setelah itu melanjutkan perjalan untuk menyewa tenda di salah satu perlengkapan outdoor di Kota Padang, adzan zuhur pun bergumam, setelah shalat zuhur saya dan randa langsung bersiap untuk berangkat ke Posko Air Terjun Nyarai. Sebelum berangkat saya menghubungi teman yang berada di Padang Panjang untuk bersiap pergi ke Nyarai. Di tengah perjalanan hujan pun turun, batal pergi?! Gag mungkin.

Sekitar pukul jam 2 siang akhir nya saya dan randa sampai di Posko, dan menunggu kedatangan teman” yang dari Padang Panjang, saya coba menghubungi mereka ternyata di Padang Panjang Hujan pun turun dengan lebat nya. Menunggu dan menunggu tak sedikit pun niat untuk membatalkan peralan kali ini. Dan akhir nya rombongan dari Padangpanjang pun sampai sekitar jam 5 sore.

Registrasi dan briefing sebelum berangkat dengan guide kami kali ini bernama bang rio. 17.30 sebenarnya terlalu sore untuk melakukan trekking ditambah dengan jalan yang pasti licin akibat hujan dan air sungai yang naik karna debit air hujan yang turun siang itu. Hanya tekad yang membuat kami tetap melanjutkan perjalanan ke nyarai.

Di tengah perjalanan gelap pun menyelimuti senter pun di hidup kan untuk menerangi perjalanan kami. Ridho pun mulai ngomel sepanjang perjalan itu sebagai hiburan untuk kami di sepanjang perjalanan, hingga setelah sampai di tepi sungai kami mencoba untuk menyebrangi nya, air yang cukup deras setinggi paha pun kami lewati secara perlahan, Alhamdulillah kami dapat menyebrang dengan selamat tapi tidak untuk handphone milik habib. Di tengah sungai hp yang di gunakan untuk menjadi senter pun jatuh ke sungai dan untung masih bisa di selamatkan. Perjalanan pun di lanjutkan dan saya mencoba memberikan stimulus kepada teman yang lain bahwa air terjun Nyarai tinggal sedikit lagi. Sedikit mencoba menakuti ridho yang mulai lelah saya menceritakan tentang kuburan panjang yang ada di jalan sebelum kita memasuki lokasi air terjun nyarai dan itu berhasil ridho yang awal nya berjalan di bagian belakang bersama saya lansung berjalan di tengah-tengah rombongan.

Jam menunjukkan 20.00 dan kami sampai di Air terjun Nyarai, hujan masih turun walaupun tidak terlalu lebat. Tenda Pramuka yang disewa sebelumnya  lansung kami dirikan, tapi masalah datang! Tenda nya tidak memiliki alas! Padahal sebelum berangkat dari padang kami sudah konfirmasi dengan pemilik perlengkapan outdoor tersebut dan dia bilang semua sudah lengkap. Terpaksa mantel hujan yang kami bawa di jadikan alas untuk tenda kami malam ini. Setelah tenda terpasang kokoh kami mulai camping dengan dingin dan lupa membawa kopi sebagai teman malam ini.

Nasi bungkus yang telah disiapkan pun kami makan bersama, dan di lanjutkan dengan senda gurau di temani rokok dan air hangat kami habiskan malam. Serasa malam mulai larut saya teringat akan Laptop yang di bawa Habib dari rumah nya (aneh memang teman yang satu ini), tanpa basa basi Laptop pun kami hidupkan dan acara camping di lanjutkan dengan menonton sebuah film terbaru. Nonton selesai dan waktunya untuk tidur, ternyata candaan saya sebelumnya dengan ridho membuat dia merasa melihat orang selain kami disana. Tapi lelah pun mengalahkan semuanya dan kami istirahat malam itu.

Subuh pun datang, habib dan gian sudah bangun dan tidak sabar untuk melihat air terjun Nyarai yang membuat mereka penasaran selama perjalanan semalam, tapi sayang pemandangan Air terjun yang indah itu sedikit di rusak oleh sampah pasca long weekend sebelumnya. Semua nya bangun sekitar jam 08.00 kami mulai pesta mandi-mandinya di nyarai, beberapa foto pun kami ambil untuk kenang-kenangan nantinya, karna air yang masih keruh guide kami tidak bisa memanah ikan untuk sarapan pagi ini.

Lapar pun mulai terasa setelah lama menghabiskan waktu di dalam air, semua bekal pun sudah habis, dan kami putus kan untuk kembali ke posko dan menyudahi perjalanan kali ini. Tidak ada omelan sedikit pun yang terlontar oleh teman-teman. Yang ada hanya rasa takjub dan syukur atas ciptaan Tuhan ini. Dan ternyata masih ada satu petualangan kami lagi yang di berikan oleh guide, melewati rute berbeda dari malam sebelumnya menyisir tepi sungai dan melompati batu-batu sungai yang ukurannya sangat besar dan kami sampai di tempat yang bernama Lubuak Ngungun, sebuah lubuk yang di apit dua buah tebing setinggi 10 meter dan kedalaman air 7 meter. Guide memberikan izin untuk terjun langsung ke dalam lubuk dan saya memulai lompatan pertama and the party goes on!

Setelah itu kami lanjutkan perjalanan dan sampai di posko sekitar pukul 11 siang. Dan satu hal yang dapat kami pelajari dari perjalanan ini adalah dengan melakukan pertualangan seperti ini kita kenal siapa kita dan siapa teman-teman kita. @taweend





Share this article :
Komentar
0 Komentar

0 komentar :

Posting Komentar

.