Kalau tidak ada aral melintang, Senin sore (6/8) Walikota Padang Fauzi Bahar bersama donatur dari Malaysia, Datok Tan Sri Amin Shah Bin Omar Shah melakukan pemancangan tiang pertama pembangunan mesjid di kawasan pusat perkantoran Pemko Padang di Aia Pacah.
Acara ini dilanjutkan dengan berbuka puasa bersama dan atraksi kesenian bernuansa islami. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara peringatan Hari Jadi Kota Padang ke-343 yang jatuh tanggal 7 Agustus 2012.
Pembangunan mesjid tersebut akan menghabiskan dana sekitar Rp43 miliar dan murni sumbangan donatur dari negara jiran Malaysia. Dengan pembangunan mesjid tersebut tentu akan semakin mendukung eksistensi perkantoran baru Pemko Padang di kawasan Aia Pacah.
Pusat pemerintahan baru Kota Padang tidak dapat dilepaskan dari bencana gempa bumi 30 September 2009 lalu. Pemindahan dan pembangunan pusat perkantoran Pemko Padang merupakan salah satu dari delapan kebijakan pokok program rehabilitasi dan rekonstruksi Kota Padang.
Program pembangunan pusat pemerintahan tersebut diawali dengan penyusunan naskah akademisi yang dilanjutkan dengan agenda penyamaan persepsi di Direktorat Jendral Pemerintahan Umum Kementrian Dalam Negeri RI. Lalu dilanjutkan dengan pembahasan di tingkat pusat yang akhirnya tanggal 18 April 2011 terbit Peraturan Pemerintah No.26 Tentang Pemindahan Pusat Pemerintahan Kota Padang dari Kecamatan Padang Barat ke Kecamatan Koto Tangah.
DPRD Kota Padang telah menyetujui usulan pembangunan perkantoran pusat pemerintahan tersebut dengan sistem multi years tahun anggaran 2011, 2012 dan 2013 didahului dengan pembangunan Kantor Walikota senilai Rp106,19 miliar.
Setelah itu disusul secara berbarengan dengan pembangunan Gedung DPRD dan mesjid. Kemudian dilanjutkan secara bertahap pembangunan kantor- kantor SKPD yang dibebankan kepada APBD
Kota Padang dan APBN.
Kota Padang dan APBN.
Perencanaan teknis gedung kantor walikota, DPRD dan mesjid telah melalui tahapan yang sesuai dengan mekanisme berlaku. Jika mengamati disain perkantoran tersebut, penempatan tiga gedung tersebut berada pada sudut segitiga yang memberikan bentuk disain monumental yang menggambarkan peran penting gedung sebagai pusat pemerintahan kota Padang.
Bangunan mesjid nantinya terdiri dari dua lantai dengan luas total 8.000 m2 dengan anggaran sebesar Rp43 miliar. Adanya bangunan mesjid di kawasan Aia Pacah selain diperuntukkan untuk fasilitas ibadah, tetapi juga dapat menjadi pusat kegiatan agama dan untuk berinteraksi Pemko Padang dengan masyarakat luas.
kliksumbar.com