Kemarau yang melanda kawasan sekitar Singkarak, berakibat kian menyusutnya permukaan danau kebanggaan masyarakat Sumbar itu beberapa pekan terakhir.
“Hujan memang agak jarang turun di sini. Tambahan pula, daerah-daerah tangkapan air yang muaranya ke Danau Singkarak, juga dilanda musim kemarau. Permukaan danau terlihat menyusut. Bibir pantai jadi terlihat kian lebar,” terang Buchari (39), warga Batu Taba, Kecamatan Batipuh Selatan kepada Singgalang, kemarin.
Diakui, bila musim hujan, permukaan air danau jadi tinggi. Namun pantai danau akan melebar ketika kemarau melanda.
Penelusuran Singgalang di daerah-daerah yang jadi pemasok air Singkarak, terutama daerah tangkapan air di Batipuh Selatan, sejumlah sungai terlihat mengering. Batang Sumpu, salah satu sungai terbesar yang airnya berasal dari Kota Padang Panjang dan Kecamatan Batipuh, juga mengalami penyusutan yang cukup signifikan.
Air Danau Singkarak juga dipasok dari Batang Sumani, serta sejumlah sungai kecil yang terdapat di Saningbakar dan Junjung Sirih (Kabupaten Solok), serta Batipuh dan Batipuh Selatan di Kabupaten Tanah Datar. Sementara airnya mengalir keluar dari danau melalui Batang Ombilin dan terowongan untuk menggerakkan turbin PLTA di Asam Pulau, Padang Pariaman.
“Hujan lebat yang berpengaruh terhadap debit air, agak berkurang akhir-akhir ini. Wajar saja pasokan air ke danau berkurang. Kalau terus seperti ini, kita khawatir juga akan berdampak terhadap aktifitas warga yang selama ini menggantungkan hidupnya dari Danau Singkarak,” timpal Erman, warga Ombilin, yang ditemui secara terpisah.
Beberapa tahun belakangan, warga memang kerap mengeluhkan terjadinya penyusutan permukaan danau yang berakibat terhadap usaha mereka.
Selain faktor cuaca, tudingan juga diarahkan kepada PLTA Singkarak.
Danau Singkarak memiliki luas 6.549,69 hektare, 6.420 hektare berada dalam wilayah Kabupaten Tanah Datar dan 129,69 hektare dalam wilayah Kabupaten Solok. Oleh masyarakat selingkar danau, air danau digunakan untuk sumber air minum, perikanan, pengairan untuk pertanian dan pariwisata.
Diakui, bila musim hujan, permukaan air danau jadi tinggi. Namun pantai danau akan melebar ketika kemarau melanda.
Penelusuran Singgalang di daerah-daerah yang jadi pemasok air Singkarak, terutama daerah tangkapan air di Batipuh Selatan, sejumlah sungai terlihat mengering. Batang Sumpu, salah satu sungai terbesar yang airnya berasal dari Kota Padang Panjang dan Kecamatan Batipuh, juga mengalami penyusutan yang cukup signifikan.
Air Danau Singkarak juga dipasok dari Batang Sumani, serta sejumlah sungai kecil yang terdapat di Saningbakar dan Junjung Sirih (Kabupaten Solok), serta Batipuh dan Batipuh Selatan di Kabupaten Tanah Datar. Sementara airnya mengalir keluar dari danau melalui Batang Ombilin dan terowongan untuk menggerakkan turbin PLTA di Asam Pulau, Padang Pariaman.
“Hujan lebat yang berpengaruh terhadap debit air, agak berkurang akhir-akhir ini. Wajar saja pasokan air ke danau berkurang. Kalau terus seperti ini, kita khawatir juga akan berdampak terhadap aktifitas warga yang selama ini menggantungkan hidupnya dari Danau Singkarak,” timpal Erman, warga Ombilin, yang ditemui secara terpisah.
Beberapa tahun belakangan, warga memang kerap mengeluhkan terjadinya penyusutan permukaan danau yang berakibat terhadap usaha mereka.
Selain faktor cuaca, tudingan juga diarahkan kepada PLTA Singkarak.
Danau Singkarak memiliki luas 6.549,69 hektare, 6.420 hektare berada dalam wilayah Kabupaten Tanah Datar dan 129,69 hektare dalam wilayah Kabupaten Solok. Oleh masyarakat selingkar danau, air danau digunakan untuk sumber air minum, perikanan, pengairan untuk pertanian dan pariwisata.